A. Cara untuk melakukan
Risk Assesment
Sebelum melakukan risk assessment (pengkajian
risiko), metodologi risk assessment harus ditetapkan terlebih dahulu.
Periksalah apakah instansi anda telah memiliki atau menetapkan
kebijakan/metodologi risk assessment. Metodologi risk assessment TIK
harus merujuk pada metodologi risk assessment yang ditetapkan di tingkat
pusat, jika sudah ada.
Jika belum ada metodologi risk
assessment, lakukan penyusunan metodologinya dengan merujuk pada
standar-standar yang ada, baik standar nasional ataupun internasional. Khusus
untuk risk assessment TIK beberapa dokumen standar di bawah ini dapat
dijadikan rujukan, antara lain:
a.
Pedoman
Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Lampiran Surat Edaran
No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003)
b.
ISO/IEC27005
- Information Security Risk Management
c.
Handbook of Risk Management Guidelines Companionto AS/NZ 4360:2004
d.
NIST Special Publication 800-30:Risk Management Guide for Information
Technology Systems.
Dalam metodologi risk assessment juga
terdapat kriteria penerimaan risiko, dimana risiko yang berada pada tingkat
tertentu (umumnya tingkat “RENDAH”) akan diterima tanpa perlu melakukan rencana
penanggulangan (Risk Treatment Plan). Risk Assessment dilakukan
dengan merujuk pada metodologi yang telah ditetapkan tersebut.
Untuk melakukan risk assessment terdiri atas tiga dasar
kegiatan, antara lain:
1.
Menentukan
lingkup dan metodologi penilaian
Langkah pertama dalam menilai risiko
adalah untuk mengidentifikasi sistem yang sedang dipertimbangkan, bagian dari
sistem yang akan dianalisis, dan metode analitik seperti tingkat detail dan
formalitas. Penilaian ini dapat difokuskan pada daerah tertentu di mana tingkat
risiko diketahui tinggi. Mendefinisikan ruang lingkup dan batas dapat membantu
memastikan biaya efektif penilaian. Faktor yang mempengaruhi ruang lingkup
mencakup tahap siklus hidup sistem, misalnya sistem baru yang dikembangkan
lebih rinci dan cocok daripada sistem yang ada sehingga sistem yang ada akan
mengalami upgrade. Faktor lain adalah kepentingan relatif dari sebuah sistem
harus dianalisis lebih dalam dan menyeluruh.
Metodologi penilaian dapat formal atau
informal, rinci atau disederhanakan, tinggi atau rendah, kuantitatif (computationally
based) atau kualitatif (based on descriptions or rankings),
atau kombinasi dari keduanya. Tidak ada metode tunggal yang terbaik untuk semua
pengguna dan semua lingkungan.
Batas, ruang lingkup, dan metodologi yang
didefinisikan akan memiliki konsekuensi besar dalam hal (1) jumlah total usaha
yang dihabiskan pada manajemen risiko dan (2) jenis dan kegunaan dari penilaian
ini hasil. Batas dan ruang lingkup harus dipilih dengan cara yang akan
menghasilkan hasil yang jelas, spesifik, dan berguna untuk sistem dan
lingkungan di bawah pengawasan.